TUGAS 1 - Amazon Go - Minimarket Tanpa Kasir

Amazon memperkenalkan toko pertamanya dengan mesin kecerdasan buatan (AI) dan tanpa kasir bernama Amazon Go.

An Industry Insider's Take on Amazon Go | Convenience Store News
    Di swalayan bernama ‘Amazon Go’ ini, Amazon menerapkan teknologi yang membuat pembeli tidak perlu mengantre di kasir lagi untuk membayar belanjaannya. Untuk saat ini, toko Amazon Go hanya dibuka di satu lokasi yaitu di pusat kota Seattle, Washington, Amerika Serikat (AS).
    
    Pembeli hanya perlu mengunduh aplikasi Amazon Go di ponsel pintar mereka, memindai (scan) aplikasi tersebut di pintu msauk swalayan, mengambil barang-barang yang idbutuhkan lalu keluar begitu saja. Hanya dengan hitungan menit setelah meninggalkan toko dengan kantong berisi belanjaan, pembeli akan langusng menerima nota total tagihan di aplikasi. Untuk membayarnya, mereka hanya perlu mentransfer sejumlah uang yang telah ditentukan. 

  Amazon Go goes smaller | Supermarket News

    Teknologi yang diterapkan Amazon Go dapat mendeteksi semua barang di dalam toko tanpa menggunakan alat sensor tertentu. Pembukaan ini sebenarnya terlambat satu tahun dari rencana awal. Walaupun begitu, Amazon Go tetap teguh pada tujuan dan konsep awalnya, yakni minimarket yang memberikan pengalaman belanja lebih praktis
      
      Dilansir dari The New York Times, wakil direktur Amazon Go Gianna Puerini mengatakan bahwa pihaknya belum memiliki rencana untuk membuka lebih banyak swalayan sejenis atau menerapkan teknologi serupa di swalayan Whole Foods, yang baru saja diakuisisi Amazon tahun lalu. Teknologi ini tentu saja dapat membuat hidup terasa lebih praktis, tetapi jika semakin banyak swalayan mulai menerapkan teknologi ini, maka banyak orang yang bekerja sebagai kasir terancam nasibnya. Amazon sendiri mengaku masih membutuhkan tenaga manusia untuk tokonya. Ketika pembeli menemui masalah atau kesulitan dalam mencari barang, mereka bisa meminta bantuan para karyawan toko yang berada di sekitarnya.

    Antusiasme masyarakat pun terlihat sangat tinggi. Meskipun Amazon Go mempromosikan slogan "tanpa antrean', terbukti para konsumen tetap perlu menganter untuk memasuki toko tersebut.


Amazon Go is on the way, Chicago tech shows strength on exits, and more

Berawal dari obrolan santai

    Ide Amazon Go berawal dari obrolan antar-pekerja Amazon sekitar lima tahun lalu. Mereka bertanya-tanya, "Apa yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan kenyamanan belanja?" begitu dicontohkan Chief Technology Officer Amazon Go, Dilip Kumar. "Kami selalu balik lagi ke pemikiran bahwa orang-orang tak suka menunggu antrean," Kumar menambahkan, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Selasa (23/1/2018), dari Recode. Amazon pertama kali mengumumkan konsep Amazon Go pada akhir 2016 lalu. Kala itu sang raksasa e-commerce itu menyebut bakal membuka Amazon Go pada awal 2017. 

    Rencana itu nyatanya molor hingga awal 2018 ini. "Kami tak ingin buru-buru, karena ingin lebih banyak belajar dari program Amazon Beta," Dilip Kumar berdalih. Ketika ditanya apakah konsep serupa bakal ditawarkan ke brand minimarket lain, Dilip Kumar mengatakan belum ada rencana ke sana. Pun demikian, apakah Amazon Go akan buka cabang di tempat lain. "Terlalu dini untuk berspekulasi ke sana," ia berujar.

    Dengan kehadiran Amazon Go ini diharapkan dapat membuka mata para ritel lain, apakah mereka hanya akan menonton perubahan atau  juga ikut melakukan perubahan seperti yang dilaukan oleh Amazon Go.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS 3 - Jenis Perusahaan, Drawing.io & Google Doc