TUGAS 1 - Apa sih Vuca itu?

Sumber gambar: https://www.sprinthink.id/ini-dia-4-strategi-menghadapi-vuca-sudah-tahu/
Secara umum, VUCA berkaitan dengan cara orang melihat kondisi saat membuat keputusan, merencanakan, mengelola risiko, mendorong perubahan, dan memecahkan masalah. Oleh karena itu, VUCA dinilai dapat mendorong kapasitas sebuah perusahaan dalam menghadapi perubahan dinamis di dunia bisnis, terutama pada era transformasi digital seperti saat ini.
Melalui VUCA, sebuah perusahaan akan memiliki kapasitas untuk mengantisipasi isu yang membentuk kondisi, memahami konsekuensi masalah dan tindakan, menghargai kebersalingbergantungan variabel, mempersiapkan diri menghadapi realitas dan tantangan alternatif, dan mengidentifikasi dan memahami peluang yang relevan.
VUCA merupakan singkatan Volatile, Uncertain, Complexity and Ambiguity.
Volatile: lingkungan bisnis yang labil, berubah amat cepat dan terjadi dalam skala besar.
Uncertain: sulitnya memprediksi dengan akurat apa yang akan terjadi.
Complex: tantangan menjadi lebih rumit karena multi faktor yang saling terkait.
Ambiguous: ketidakjelasan suatu kejadian dan mata rantai akibatnya.
Volatilitas ditandai munculnya berbagai tantangan baru yang sulit terbaca penyebabnya. Tantangan baru ini tidak memiliki pola yang konsisten. volatilitas ini bisa dilihat dari pandangan ekonomi, yang berarti lingkungan bisnis yang mudah berubah-ubah dengan cepat atau labil, dan ini terjadi dalam skala yang besar. Seperti contohnya, aplikasi seperti Grab, Uber dan Gojek mengguncang pemain esksis di bisnis angkutan dan transportasi. Maka dari itu, perusahaan dituntut belajar menanggapi dan mengelola perubahan dengan lebih efektif. Perusahaan harus menerapkan respons yang proaktif dalam mengatasi perubahan dalam lingkungan disruptif yang menimbulkan masalah komando dan struktur.
Uncertainty pada situasi VUCA, sama seperti artinya dalam Bahasa Inggris yaitu, tidak pasti atau ketidakpastian. Ini menggambarkan situasi dimana orang-orang akan sulit memprediksi sebuah keakuratan yang akan terjadi di masa depan. Salah satu solusinya adalah memanfaatkan teknologi Big Data. Dalam hal ini, perusahaan pun harus mampu mengetahui dan memahami isu dan peristiwa di sekitar merekadan mampu menghubungkan tiap peristiwa berdasarkan input parsial.
Complexity memiliki arti kompleksitas, yang mana ini menggambarkan situasi yang semakin rumit karena tantangan-tantangan yang hadir merupakan perwujudan dari banyak faktor yang saling terkait satu sama lain. Penyebab kompleksitas bisa berasal dari berbagai multiple faktor seperti: munculnya beragam kompetitor baru, disrupsi teknologi, berubahnya pola konsumsi, regulasi yang kompleks, perubahan pola supply chain, dan masih banyak faktor lainnya. Hal yang harus dilakukan adalah memecah masalah tersebut dan menyelesaikannya satu per satu dengan spesialisasi yang dikembangkan.
Ambiguity ditandai dengan kesulitan mengkonsepsikan tantangan yang ada dan memformulasikan model solusinya. Pada saat ambiguity melanda maka para leaders dihadapkan pada keraguan untuk mengambil keputusan karena outcome menjadi amat tidak pasti. Contohnya ketika organisasi dihadapkan pada pada pertanyaan seperti apakah struktur organisasi yang harus diubah? terdesentralisasi atau tersentralisasi? Apakah perlu melakukan aliansi strategics dengan pesaing atau berkompetisi? Apakah akan ikut meluncurkan platform online seperti start-up atau menggunakan pola konvensional?. Para leaders merasakan adanya paradoks pada pilihan mereka. Artinya mereka menghadapi suatu dilema dan tidak tahu jawaban pastinya. Untuk itu, perusahaan perlu melakukan eksperimen, simulasi, uji hipotesis, dan pembuatan prototipe agar mendapatkan gambaran hasil yang akurat. Hal itu dapat menghindari salah langkah dalam pengambilan keputusan.
Sekarang jika kita bandingkan dengan situasi yang terjadi di zaman dahulu sebelum segalanya berubah menjadi sebuah ketidakjelasan kita berada pada era lawan dari VUCA yaitu stability (stabilitas), certainty (kepastian), simplicity (kesederhanaan) dan clarity (kejelasan). Keempat poin tersebut benar-benar kebalikkan dari VUCA, yang mana sangat menggambarkan situasi yang sangat nyaman, dimana VUCA penuh dengan ketidaknyamanan.
Sehingga, untuk membuat masa depan yang lebih baik, pemimpin harus mempunyai pengalaman dan peluang untuk belajar. Perusahaan juga perlu mempertimbangkan segala risiko dalam setiap pengambilan keputusan ketika mengatasi perubahan dinamis.
Komentar
Posting Komentar